Prof. Nurul Indarti Resmi Diangkat Sebagai Guru Besar di FEB UGM

Pidato Pengukuhan: "Prof. Nurul Indarti menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di bidang Manajemen di UGM."

Prof. Nurul Indarti Resmi Diangkat Sebagai Guru Besar di FEB UGM

Prof. Nurul Indarti, Sivilokonom., Cand.Merc., Ph.D, secara resmi diangkat sebagai Guru Besar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB UGM). Acara pengukuhan ini berlangsung pada Selasa (27/8) di ruang Balai Senat, Gedung Pusat UGM1Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menjadi ikon penting dalam sejarah pendidikan tinggi di Indonesia. Diresmikan pada 19 Desember 1959 oleh Presiden Ir. Soekarno, gedung ini tidak hanya menandai berdirinya perguruan tinggi pertama yang dibangun oleh Pemerintah Indonesia pasca kemerdekaan, tetapi juga mencerminkan semangat membangun peradaban baru bangsa Indonesia. Kini, meskipun telah berusia lebih dari enam dekade, Gedung Pusat UGM tetap berdiri megah dan kokoh, menjadi saksi bisu perjalanan panjang bangsa ini dalam membangun pendidikan yang berkualitas. https://www.yogya.info/sejarah-dan-filosofi-gedung-pusat-universitas-gadjah-mada/. Pengangkatan Prof. Nurul Indarti sebagai Guru Besar bidang Manajemen ini merupakan pencapaian besar, terutama bagi Program Studi Manajemen. Pasalnya, Prof. Nurul Indarti adalah Guru Besar perempuan pertama dari prodi Manajemen dan saat ini menjadi satu-satunya Guru Besar aktif perempuan di FEB UGM, terutama setelah meninggalnya Prof. Sri Adiningsih.

Pada kesempatan tersebut, Nurul Indarti2https://nurulindarti.wordpress.com/ menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini. Ia merasa sangat beruntung bisa diangkat sebagai Guru Besar3Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Guru Besar atau Profesor adalah jabatan fungsional tertinggi yang hanya bisa dipegang oleh dosen yang masih aktif mengajar. Jabatan ini diberikan setelah memenuhi berbagai persyaratan ketat, termasuk kualifikasi akademik minimal Doktor dan sertifikasi dosen yang diakui oleh negara.  https://www.yogya.info/apa-itu-guru-besar/ pada usia 48 tahun. Menurutnya, menjadi perempuan pertama yang meraih gelar Guru Besar di prodi Manajemen adalah sesuatu yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. “Saya sangat bersyukur dan merasa lega karena ini adalah tanggung jawab yang sempat tertunda sejak November 2020. Sekarang, saya bisa menyelesaikan kewajiban ini dan ini adalah bentuk pertanggungjawaban publik saya atas kepercayaan yang diberikan sebagai Guru Besar,” jelasnya.

Dukungan Keluarga Kunci Kesuksesan

Sebagai seorang perempuan, Nurul Indarti merasa bahwa proses dirinya menjadi Guru Besar berjalan lebih mudah berkat dukungan dari keluarga. Ia menekankan bahwa motivasi dan dukungan dari keluarga memainkan peran yang sangat penting dalam meraih gelar Profesor. “Saya merasa sangat dimudahkan dalam banyak situasi, terutama karena dukungan keluarga yang luar biasa. Infrastruktur sosial dalam keluarga saya sangat mendukung karier saya,” ungkapnya.

Nurul juga menekankan pentingnya dukungan keluarga dalam usaha seseorang untuk mencapai cita-cita. Ia percaya bahwa keluarga seharusnya menjadi kelompok yang paling besar memberikan dukungan moral ketika seseorang berjuang meraih mimpinya.

Harapan untuk Dosen Lain di Prodi Manajemen

Ke depan, Nurul berharap agar para dosen lain di prodi Manajemen, khususnya perempuan, bisa mengikuti jejaknya dalam meraih gelar Guru Besar. Menurutnya, pencapaian yang ia raih saat ini tidak lepas dari kemampuannya untuk menghargai proses pembelajaran dan ketekunan dalam berusaha. “Ketika kita berkomitmen untuk bekerja, kita harus mendedikasikan diri untuk terus belajar dan tidak menganggapnya sebagai beban. Dengan demikian, riset yang kita lakukan akan menghasilkan output yang sesuai dengan passion kita,” jelasnya.

Perspektif Kewirausahaan Pinggiran dalam Kurikulum

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Melihat Kewirausahaan dari Pinggiran: Perspektif Etnis, Perempuan dan Sosial”, Nurul menyoroti bahwa kelompok etnis tertentu, perempuan, penderita disabilitas, dan kelompok terpinggirkan lainnya sering mengalami diskriminasi dan kesulitan dalam memulai dan menjalankan usaha. Oleh karena itu, ia menyarankan agar perspektif kewirausahaan pinggiran dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi. “Perspektif Kewirausahaan Pinggiran dapat melengkapi kurikulum pembelajaran kewirausahaan yang selama ini cenderung fokus pada aspek finansial,” tegasnya.

Dengan pengukuhan ini, Prof. Nurul Indarti tidak hanya mencatatkan sejarah sebagai Guru Besar perempuan pertama di prodi Manajemen FEB UGM, tetapi juga memberikan kontribusi penting dalam pengembangan perspektif baru dalam dunia kewirausahaan di Indonesia.

  • 1
    Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menjadi ikon penting dalam sejarah pendidikan tinggi di Indonesia. Diresmikan pada 19 Desember 1959 oleh Presiden Ir. Soekarno, gedung ini tidak hanya menandai berdirinya perguruan tinggi pertama yang dibangun oleh Pemerintah Indonesia pasca kemerdekaan, tetapi juga mencerminkan semangat membangun peradaban baru bangsa Indonesia. Kini, meskipun telah berusia lebih dari enam dekade, Gedung Pusat UGM tetap berdiri megah dan kokoh, menjadi saksi bisu perjalanan panjang bangsa ini dalam membangun pendidikan yang berkualitas. https://www.yogya.info/sejarah-dan-filosofi-gedung-pusat-universitas-gadjah-mada/
  • 2
    https://nurulindarti.wordpress.com/
  • 3
    Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Guru Besar atau Profesor adalah jabatan fungsional tertinggi yang hanya bisa dipegang oleh dosen yang masih aktif mengajar. Jabatan ini diberikan setelah memenuhi berbagai persyaratan ketat, termasuk kualifikasi akademik minimal Doktor dan sertifikasi dosen yang diakui oleh negara.  https://www.yogya.info/apa-itu-guru-besar/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *