Di Mana Titik Nol KM Jogja?

foto titik nol kilometer jogja - gedung bni 46

Saya yakin ini adalah pertanyaan banyak orang terutama buat yang baru tinggal di Jogja atau mereka yang sedang berwisata di kota Jogja. Tidak heran kalau banyak yang penasaran karena istilah ini sering disebut orang dan menjadi trademark tersendiri bagi Jogja.

Apakah titik nol kilometer ada di Tugu Jogja?

Sayangnya bukan… banyak yang mengira bahwa titik nol kilometer ada di Tugu Jogja, ada lagi yang mengira ada di Keraton Yogya, bahkan ada yang mengira ada di Alun-alun Utara Jogja. Yang benar, titik nol kilometer Yogya ada di jalur antara Tugu Ngejaman (selatan jalan Malioboro) sampai Alun-alun Utara Yogya. Daerah ini sendiri masuk dalam wilayah kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.

Titik Nol Kilometer Yogyakarta merupakan sebuah persimpangan ikonik yang mempertemukan empat ruas jalan utama di kota ini. Lokasinya sangat strategis, menjadi pusat dari berbagai akses penting menuju dan dari berbagai bagian Yogyakarta.

Ruas Jalan di Titik Nol Kilometer

  • Sisi Utara: Jalan Margo Mulyo, yang merupakan bagian dari Kawasan Malioboro, salah satu area paling terkenal dan ramai di Yogyakarta.
  • Sisi Selatan: Jalan Pangurakan, yang menjadi jalan utama menuju Keraton Yogyakarta, pusat kebudayaan dan sejarah kerajaan Mataram.
  • Sisi Timur: Jalan Panembahan Senopati, yang menjadi akses utama menuju kota Yogyakarta dari arah timur.
  • Sisi Barat: Jalan KH Ahmad Dahlan, yang menghubungkan kota Yogyakarta dari arah barat.

Mengapa Titik Nol KM Terkenal?

Kenapa disebut titik nol jogja? Titik Nol KM Yogya menjadi terkenal karena di sekitar tempat ini ada beberapa tempat tujuan wisata sekaligus, yakni:

  • Jalan Malioboro
  • Pasar Beringharjo
  • Monumen Serangan Umum 1 Maret
  • Museum Benteng Vredeburg
  • Taman Pintar
  • Alun-alun Utara
  • Keraton Yogyakarta
  • Museum Sonobudoyo
  • Gedung Agung
  • Bangunan bersejarah peninggalan Belanda seperti Kantor Pos Indonesia, Bank Indonesia, dan gedung BNI 1946 Yogyakarta.

Maka tidak heran jika tempat ini menjadi terkenal dan bahkan viral, karena memang banyak sekali destinasi wisata yang bisa kita jangkau dari titik ini, bahkan hanya dengan berjalan kaki atau naik delman.

Sejarah Titik 0 Kilometer

Titik nol kilometer Yogyakarta sudah ada sejak masa pemerintahan Hamengkubuwana I. Kawasan ini mulai terbentuk ketika Sultan membangun Keraton Yogyakarta di hutan Pabringan pada tahun 1755. Sejak saat itu, kawasan ini menjadi bagian dari Sumbu Imajiner Yogyakarta yang menghubungkan antara Gunung Merapi dengan Keraton Yogyakarta.

Pada awalnya, di ujung Jalan Pangurakan terdapat sebuah gapura milik keraton yang bernama Gapura Gladhag. Gapura ini menjadi simbol pintu masuk ke wilayah Keraton Yogyakarta, namun sayangnya, gapura ini sudah tidak ada lagi.

Pengaruh Kolonial Belanda

Kedatangan Belanda membawa perubahan besar pada kawasan ini. Belanda mulai membangun pemukiman untuk warganya di sisi timur laut kawasan yang disebut loji. Tak hanya itu, pada tahun 1767, Belanda mendirikan Benteng Rustenburg yang berfungsi untuk memantau aktivitas di dalam keraton. Selain benteng, Belanda juga mendirikan beberapa gedung pemerintahan penting seperti:

  • Gedung Chung Hua Tsung Hui (1775)
  • Kantor Residen (1869)
  • Javasche Bank (1879)
  • Post, Telegraaf en Telefoonkantoor (1912)
  • NILMIJ (1921)

Keberadaan bangunan-bangunan ini secara tidak langsung merusak filosofi Sumbu Imajiner yang ada, sehingga dianggap mengurangi kewibawaan keraton.

Bundaran Titik Nol Kilometer

Pembangunan gedung kantor pos oleh Belanda menjadi titik awal terbentuknya bundaran di tengah persimpangan yang kini dikenal sebagai Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Bundaran ini digunakan oleh Belanda untuk mengukur jarak dari Yogyakarta menuju daerah sekitarnya seperti Sleman dan Bantul. Titik ini pun dianggap sebagai pusat perhitungan jarak di wilayah tersebut.

Peran dalam Sejarah Kemerdekaan

monumen serangan umum 1 maret jogja

Kawasan Titik Nol Kilometer juga memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kawasan ini menjadi titik awal berkumpulnya pasukan Indonesia sebelum melancarkan Serangan Umum 1 Maret 1949 terhadap Belanda. Serangan ini merupakan salah satu peristiwa penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sebagai penghormatan, dibangun monumen di komplek Benteng Vredeburg yang terletak di sisi barat daya kawasan ini.

Daya Tarik Wisata di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

Titik Nol Kilometer Yogyakarta tidak hanya berfungsi sebagai titik awal pengukuran jarak dari Kota Yogyakarta, tetapi juga merupakan salah satu objek wisata populer di kota ini. Lokasinya yang strategis dan bersejarah menjadikannya tempat yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan. Berikut beberapa aktivitas wisata yang dapat Anda nikmati di sekitar Nol Kilometer Jogja.

Berfoto di Landmark Ikonik

Nol Kilometer Jogja merupakan landmark ikonik yang sangat populer. Banyak pengunjung yang datang untuk berfoto di sekitar lokasi ini, mengabadikan momen di titik yang menjadi pusat perhitungan jarak di Yogyakarta. Area ini juga sering dijadikan latar belakang foto karena keunikan dan nilai sejarahnya. Sebut saja, kawasan Benteng Vredeburg, Kawasan Jalan Malioboro, Kawasan Keraton atau bahkan di perempatan Gedung Bank Indonesia itu sendiri sering dijadikan background foto yang instagrammable bagi para wisatawan.

Berbelanja Oleh-Oleh Khas Yogyakarta

Di sekitar Titik Nol Kilometer, terdapat banyak toko yang menjual oleh-oleh khas Yogyakarta. Beragam cinderamata seperti kaos, topi, kalung, hingga kerajinan tangan bisa Anda temukan di sini. Salah satu oleh-oleh yang sangat terkenal dan wajib dibeli adalah Bakpia Kukus Tugu Jogja. Bakpia ini hadir dengan berbagai macam varian isian seperti kacang hijau, cokelat, keju, dan lainnya, sehingga pengunjung bisa memilih sesuai dengan selera masing-masing.

Menikmati Kuliner Khas Jogja

Tidak lengkap rasanya berkunjung ke Nol Kilometer Jogja tanpa menikmati kuliner khas Jogja. Di sekitar area ini, terdapat banyak warung makanan dan pedagang kaki lima yang menawarkan hidangan khas seperti gudeg, nasi kucing, dan bakmi Jawa. Sambil menikmati makanan, Anda bisa merasakan atmosfer khas Jogja yang penuh dengan nuansa budaya dan keramahan.

Berkeliling Malioboro

Nol Kilometer Jogja terletak di dekat Malioboro, pusat kawasan wisata yang terkenal di Yogyakarta. Pengunjung dapat berkeliling di sepanjang Malioboro, menikmati suasana kota yang ramai dengan berbagai toko, restoran, dan pertunjukan seni jalanan. Malioboro juga dikenal sebagai tempat yang ideal untuk membeli oleh-oleh dan merasakan dinamika kehidupan kota Jogja.

Menikmati Pertunjukan Seni dan Budaya

Di sekitar Nol Kilometer Jogja, Anda juga bisa menemukan banyak tempat yang menawarkan pertunjukan seni dan budaya. Misalnya, Taman Budaya Yogyakarta dan Gedung Kesenian Yogyakarta. Di tempat-tempat ini, Anda dapat menyaksikan berbagai pertunjukan musik, tari, dan seni tradisional lainnya yang menggambarkan kekayaan budaya Yogyakarta.

Jadi sekarang sudah tau ya di mana letak titik nol kilometer Jogja? Jangan sampai salah lagi, silakan artikel ini dibagikan kepada teman atau saudara yang mungkin belum tau atau masih ngeyel kalau titik nol nya Jogja ada di tugu… Hehehehe…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *